Izin Waralaba atau STP (Surat Tanda Pendaftaran) Waralaba adalah izin yang diberikan oleh pemerintah kepada pemilik waralaba untuk menjalankan bisnis mereka di Indonesia. Izin ini merupakan persyaratan legal yang harus dipenuhi oleh setiap pemilik waralaba untuk dapat beroperasi di Indonesia.
Untuk mendapatkan izin tersebut, pemilik waralaba harus mendaftarkan merek dagang mereka ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Setelah merek dagang mereka terdaftar, pemilik waralaba dapat mengajukan permohonan izin waralaba ke instansi yang bertanggung jawab di daerah setempat.
Dalam permohonan izin waralaba, pemilik waralaba harus menyertakan dokumen-dokumen seperti perjanjian waralaba, surat pernyataan dari pemilik merek dagang yang bersangkutan, daftar waralaba yang telah disetujui oleh DJKI, serta surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Setelah permohonan diajukan, instansi yang bertanggung jawab akan memeriksa dokumen-dokumen yang diserahkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran informasi yang diberikan. Jika dokumen dan informasi yang diserahkan telah memenuhi persyaratan yang berlaku, maka izin waralaba akan diberikan kepada pemilik waralaba.
Beberapa contoh waralaba besar di Indonesia yang sering kita jumpai, misal : Alfamart (industri retail – minimarket), Indomart (industri retail – minimarket), KFC (Restoran cepat saji – ayam goreng), J.CO (kedai kopi dan donat), Bakmi GM (restoran yang menyajikan berbagai jenis mi), Solaria (restoran yang menyajikan hidangan nasi dengan berbagai pilihan lauk), Es Teller 77 (warung makan dan minuman yang terkenal dengan hidangan es teler, es campur, dan aneka minuman segar lainnya), dan masih banyak lainnya.
Izin waralaba atau STP ini memiliki masa berlaku tertentu, sehingga pemilik waralaba harus memperpanjangnya secara berkala jika ingin tetap menjalankan bisnis mereka di Indonesia.
Berikut adalah beberapa persyaratan umum untuk mendapatkan izin waralaba atau STP di Indonesia:
- Terdaftar sebagai badan usaha yang sah di Indonesia Pemilik waralaba harus memiliki badan usaha yang sah di Indonesia, baik itu PT, CV, atau bentuk badan usaha lainnya yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
- Mempunyai merek dagang yang terdaftar Pemilik waralaba harus memiliki merek dagang yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
- Menyerahkan perjanjian waralaba Pemilik waralaba harus menyertakan perjanjian waralaba yang telah disetujui oleh pihak franchisor dan franchisee.
- Menyerahkan daftar lokasi dan alamat outlet waralaba Pemilik waralaba harus menyertakan daftar lokasi dan alamat outlet waralaba yang akan dibuka di Indonesia.
- Menyerahkan dokumen persyaratan lainnya Pemilik waralaba harus menyertakan dokumen persyaratan lainnya seperti surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku, surat keterangan domisili, dan sebagainya.
- Membayar biaya administrasi Pemilik waralaba harus membayar biaya administrasi yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang.
Pemilik waralaba sebaiknya mengurus izin waralaba atau STP secepat mungkin setelah mereka memutuskan untuk membuka bisnis di Indonesia. Dalam beberapa kasus, proses pengurusan izin dapat memakan waktu yang lama, sehingga sebaiknya dilakukan dengan cepat agar bisnis dapat berjalan sesuai rencana.
Selain itu, sebelum memulai proses pengurusan izin waralaba atau STP, disarankan untuk memperhatikan persyaratan dan prosedur yang berlaku di daerah setempat untuk menghindari kesalahan dan keterlambatan dalam proses pengajuan izin.
Dalam beberapa kasus, ada juga beberapa pemilik waralaba yang memilih untuk bekerja sama dengan konsultan atau perusahaan jasa seperti legalitasperizinan.com yang berpengalaman dalam pengurusan izin waralaba atau STP untuk membantu mempercepat proses pengurusan izin mereka.