Manisnya Profit Usaha Jasa Pengiriman Barang Di Tengah Pandemi – Usaha pengiriman barang terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah pandemi yang semakin rumit. Hal tersebut tentunya menjadi kunci agar kelangsungan dari bisnis ini bisa terus berkembang. Adapun menurut hasil riset, di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan belanja makanan secara daring sebesar 34 persen.
Tingginya aktivitas belanja secara digital ini diproyeksikan terus terjadi selama masa pandemi hingga nanti berlalu. Karenanya kesiapan dari partner jasa pengiriman barang harus lebih ditingkatkan. Dengan begitu kestabilan dari industri digital bisa terus dikembangkan secara maksimal. Sehingga kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi dan bisnis dari para pelaku usaha bisa terus berjalan.
Hal inilah yang menjadi tanggung jawab dan harus dijaga oleh perusahaan, yaitu dengan memastikan kiriman dapat dikirim tepat waktu juga secepatnya diterima oleh konsumen. Karenanya mereka perlu menerapkan sistem yang paling sesuai dengan kondisi saat ini seperti misalnya dengan memanfaatkan delivery technology berupa tambahan jasa armada menggunakan konsep crowdsourcing serta meningkatkan kerjasama dan kolaborasi bersama para pelaku usaha juga bisnis online.
Kerjasama antara jasa pengiriman barang dengan para pelaku bisnis online bisa menghasilkan pelayanan yang maksimal terhadap customer. Dengan tujuan yang sama tersebut juga diharapkan kerjasama ataupun kolabirasi yang digerakkan itu bisa meningkatkan service yang lebih baik lagi. Jasa pengiriman barang menjadi salah satu sektor penting penunjang berbagai aktivitas selama pandemi.
Pelanggan bisa membeli kebutuhan mereka seperti sembako, bumbu dapur dan hal lainnya dengan kualitas terbaik secara online. Dengan begitu jasa pengiriman sebagai penghubung diantara keduanya jadi semakin diperlukan dan merupakan peluang usaha yang baik. Dari segi permintaan yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti halnya perubahan perilaku berbelanja secara langsung ke toko jadi dengan online di marketplace.
Selain itu, mereka juga memberikan layanan purna jual dengan menyediakan berbagai suku cadang yang dibutuhkan konsumen di berbagai rute yang sudah disediakan. Oleh karena itu, jika ada kerusakan dan suku cadang perlu diganti, mereka bisa mendapatkannya dengan mudah dan cepat. Sehingga tidak terlalu lama mengganggu konsumen. Saat pandemi jasa pengiriman barang serius menggarap sektor industri seperti logistik.
Kurir tidak berperan dalam mengantarkan barang yang diharapkan dan diinginkan oleh pemiliknya. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada bisnis yang terlepas dari jasa ekspedisi (parcel red express). Mau beli makan, mau beli barang, mau beli kebutuhan sehari-hari, mau kirim barang? Semua mengandalkan jasa ekspedisi. Lalu, bagaimana cara menyiapkan / membuka layanan ekspedisi? Silakan lihat instruksi lengkapnya.
Ada dua aturan terkait bantuan izin usaha ekspedisi. Yang pertama adalah Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan dan penyelenggaraan jasa pengelolaan angkutan (Permen 49/2017). Kedua, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 Tahun 2018 yang mengatur tentang layanan bisnis elektronik terintegrasi di bidang komunikasi dan teknologi informasi (Permen 7/2018). Perbedaan kedua regulasi tersebut terletak pada jenis izin yang diterbitkan.
Perbedaan antara kedua jenis perizinan tersebut bergantung pada ruang lingkup kegiatan usaha. Menteri Perhubungan sudah menerbitkan Izin Usaha Jasa Manajemen Angkutan (IUJPT), dan Menteri Komunikasi dan Informatika sudah mendapat izin penyelenggara pos. Hal-hal yang perlu dipersiapkan saat mengurus izin usaha jasa pengiriman barang antara lain adalah
Surat permohonan bermaterai; identitas pemohon / penanggung jawab; akta pendirian dan perubahan; NPWP; tenaga ahli WNI Indonesia, paling sedikit di bidang transportasi / maritim / penerbangan / penerbangan / transportasi / IATA Diploma / International Air Transport Association Diploma adalah D3, S1 logistik atau sertifikat kompetensi profesional atau sertifikat ahli pelabuhan (alternatif atau kumulatif) di bidang pengiriman barang atau manajemen rantai pasokan atau bidang bea cukai atau pelabuhan (alternatif atau kumulatif ); memiliki setidaknya 1,2 miliar modal hukum Indonesia Shield, dan setidaknya 25% dari modal hukum harus dikeluarkan dan disetor dengan sertifikat deposito yang sah atau diaudit oleh kantor akuntan publik
Sertifikat kepemilikan gedung kantor atau sertifikat sewa rumah sekurang-kurangnya dua (dua) tahun; Saran teknis, disertai dengan: uraian tentang memiliki atau mengendalikan setidaknya kendaraan roda empat, dan bukti kepemilikan atau sewa legal; informasi tentang memiliki atau mengendalikan tempat parkir atau kolam renang; informasi tentang sistem dengan fasilitas perangkat lunak dan perangkat keras, dan Pengembangan sistem informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan sistem informasi transportasi darat, udara, dan kereta api.
Sekian ulasan mengenai keuntungan dari usaha jasa pengiriman barang di tengah masa pandemi yang semakin sulit. Semoga ulasannya bermanfaat dan bisa dijadikan referensi untuk membuka usaha serupa. Dengan begitu kebutuhan akan jasa pengiriman yang semakin tinggi dapat terpenuhi dan peluang usaha yang cukup baik juga bisa dimaksimalkan.